Dari tempat inilah jogja memulai penghitungan jarak kilometer, atau bisa desebut titik pusat km jogja. Disini anda bisa melihat gedung Bank BNI dan Kantor Pos Besar Indonesia secara bersama, karena hanya berjarak bersebrangan. Padatnya jalan tidak menyurutkan para pencari sesuap nasi, sampai orang-orang yang hanya berkeliling melihat keindahan kota jogja. Disinilah denyut nadi kota jogja terbentuk pasalnya ada ratusan bahkan ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan disepanjang jalan Malioboro dan dipasar tradisional Beringharjo atau sekedar memanjakan turis lokal maupun manca dengan masakan-masakan khas jogja yang tentunya sayang bila anda lewatkan.
Di Malioboro sendiri anda bisa tersedia barang-barang unik dan menarik dengan harga terjangkau, dari perhiasan, manik-manik, kaos, jasa tatto, butik, dan masih banyak lagi. Disamping itu anda juga bisa melihat peninggalan Belanda yakni Benteng Vredeburg yang masih kokoh anda hanya membayar Rp 2000,- untuk bisa masuk ke benteng ini.
Di malam hari 0 Km Jogja sangat memukau dengan lampu-lampu yang terang, seakan sedang berada di tempat pementasan cahaya yang begitu indah. Disini juga banyak orang yang masih bertahan hingga larut malam dengan bercengkrama bercanda dalam suatu gerombolan yang bisa desebut komunitas unik.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampai matahari pun mulai menampakkan sinarnya dirongga-rongga kegelapan malam. Bagitu cepatnya waktu yang terlewat membuat rasa penasaran untuk datang ke titik pusat jogja kian menggebu-gebu.
Semoga dilain hari bisa berada disana lagi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar